Liputan6.com, Jakarta – Menteri ESDM Ignasius Jonan memperkenalkan Rumah Listrik Surya milik PLN di Monas. Pada acara itu, sebuah rumah minimalis tipe 36 dipasangkan sejumlah panel surya dan dilengkapi perlengkapan rumah tangga yang tenaganya berasal dari surya.
Salah satu tantangan panel surya adalah harganya yang tidak murah, namun Jonan mengingatkan panel ini adalah bentuk investasi masa depan. Penggunaan pun bisa berlanjut sampai pemiliknya meninggal.
“Jadi kalau bapak (provider listrik tenaga surya) masang di rumah, bilang: ‘Ini saya pasang ya, nanti ini bisa jalan terus kalau saya sudah pergi.’ Jadi garansinya seperti itu, karena di atas atap orang bongkar pasang jadi males,” ujar Jonan di Monas, Minggu (28/7/2019).
Jonan berkata keuntungan memakai panel surya bisa terlihat pada 8 hingga 9 tahun mendatang berdasarkan perhitungan tarif saat ini. Artinya, jika ke depan tarif listrik naik, maka hasil hemat dengan panel surya bisa terlihat lebih cepat.
Saat ini, biaya pemasangan panel surya per 1 kWp adalah sekitar USD 1.000 atau Rp 14 juta (USD 1 = Rp 14.002). Harga itu sudah menurun dari sebelumnya yang sekitar Rp 30 juta. Beberapa gedung pemerintah pun sudah mulai mencoba inovasi ini.
“Istana Merdeka sudah memasang 260 kWp. Kantor Kementerian ESDM sudah memasang 160 kwp (di atap dan parkiran). Rumah saya juga sudah. Rumah pribadi itu 15,4 kWp, dan ini akan membantu penggunaan energi kita yang lebih ramah lingkungan,” jelas Jonan.
Click here for link ( Pasang Panel Surya di Rumah, dapat Garansi Seumur Hidup )
Click here for download Article ( Pasang Panel Surya di Rumah, dapat Garansi Seumur Hidup )